Akhirnya aku pilih pilihanNya

Akhirnya aku jatuh di pilihan Nya setelah proses pencarian panjang di hidup ini, aku dengan mantap memilihnya. Jangan tanyakan mengapa karena terlalu banyak alasan mengapa pada akhirnya aku memilihnya.
           Benar kata pepatah "Jodoh tidak ada yang pernah tahu", mungkin orang yang selama ini kita damba untuk menjadi pendamping hidup selamanya belum tentu yang terbaik menurut Nya, dan orang yang kita kira bukan yang baik untuk kita malah jadi pilihanNya. Siapa sangka?
memang pasti banyak pro kontra atas pilihan yang kita pilih, pasti banyak pertanyaan "kenapa dan mengapa?" dan banyak pula persepsi orang orang seolah olah mereka itu Tuhan atas pilihan seseorang di hidupnya. Siapa peduli? aku hanya mengikuti alur yang Tuhan sudah beri atas hidupku. Yang terpenting keluarga dan sahabat selalu mendukung apapun keputusan yang sudah ku pilih.
          Mungkin ada beberapa hati yang patah saat aku putuskan untuk memilih dia. Ada beberapa orang yang mungkin berpikir aku tidak memikirkan ini semua dengan baik, padahal mereka tidak tahu betapa berat pilihan ini ku buat, tapi kembali lagi semua ini berkat campur tangan kehendakNya. Aku bersyukur untuk kehidupan yang Dia beri padaku ini, begitu baik kasih sayangnya tidak pernah terkira. Baiklah aku akan sedikit bercerita tentang pilihanku ini. Dia bukan seorang yang rupawan, saudagar atau bangsawan. Dia hanya sosok yang sangat bertanggung jawab untuk hidupnya, orangtuanya dan aku sangat bersyukur atas itu. Dia memang berbanding 180 derajat dengan sifatku. aku yang terbiasa dari kecil hidup dengan keluarga yang memiliki logat lemah lembut harus berhadapan dengan dia yang logatnya keras dan tegas. Awalnya aku sangat tidak menyukai itu dan bahkan sampai sekarang kadang aku suka komplain kalau dia bernada seperti itu. Dia yang cuek dan aku yang sangat manja, aku yang kadang semraut dan dia yang detail, yaaaa kita sangat berbeda dan itulah yang kita cari. Saling melengkapi, semoga bisa sampai nanti maut memisahkan.
      Beberapa orang terdekat ada yang kaget setelah mengetahui bahwa aku memilihnya, mereka bingung atas dasar pertimbangan apa aku memilihnya? padahal masih banyak yang jauh lebih baik dari dia. aku hanya menjawab "ini sudah pilihanNya insya Allah aku tak akan menyesal" dan akhirnya mereka pun menghargai pilihan yang sudah aku tentukan ini. j
       Pilihan ini pun tidak mudah untuk aku memutuskannya, butuh beberapa kali aku istikharah meminta jawaban yang terbaik dari Nya. Semoga pilihan ku ini menjadi pelabuhan terakhir untuk hidupku, dan alhamdulillah sampai hari ini aku menulis dia sudah cukup baik menjadi Imam ku, terimakasih suamiku. Semua doa terbaik ku selalu untukmu. Semoga kita bisa sama sama membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warrohmah aamiinn :)




Komentar

Postingan Populer